Peta Perjalanan Nenek Moyang Bangsa Indonesia – Pertama, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa. Argumen ini mengacu pada pendapat Moh. Ali dan Kern dan sekitar tahun 3000 SM – 1500 SM terjadi gelombang berbagai negara di Yunan dan Camp akibat tekanan dari negara lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Kemiripan bahasa, nama hewan, dan nama alat yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia menegaskan argumentasi ini. Kedua, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Argumen ini mengacu pada pendapat Mohammad Yamin yang mendukung penemuan fosil dan sisa manusia tertua di Indonesia secara besar-besaran. Saat ini, fosil dan artefak tertua ditemukan di kawasan Asia. Peta Perjalanan Nenek Moyang Bangsa Indonesia Ketiga, penduduk asli yang menempati wilayah Indonesia termasuk ras Melayu. Oleh karena itu, bangsa Melayu dimasukkan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Argumen ini mengacu pada teori Hogen. Bangsa Melayu yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan menjadi dua dua, yaitu Jalur Rempah Nusantara Pada Masa Pra Aksara Proto-Melayu memiliki budaya yang lebih tinggi dari Homo Sapiens di Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu yang berkembang neolitik. Buah dari budaya mereka masih menggunakan batu, namun dilakukan dengan hati-hati pelan-pelan. Kapak persegi merupakan turunan budaya Proto-Melayu yang masuk ke Indonesia dari arah barat dan kapak lonjong dari arah timur. Keturunan Proto-Melayu yang masih hidup sampai sekarang, di antaranya suku Dayak, Toraja, Batak, Papua. Sejak 500 SM, Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang dari arah barat. Budaya Melayu Deutro lebih unggul dari Melayu Proto. Produk budaya mereka adalah besi . Kebudayaan mereka sering disebut dengan kebudayaan Don Song, yaitu nama sebuah kebudayaan di daerah Tonkin yang memiliki kemiripan dengan suku Melayu Deutro. Daerah Tonkin diduga merupakan asal mula Melayu Deutro, sebelum menyebar ke wilayah Indonesia. Produk penting dari budaya logam di Indonesia adalah kapak corong atau kapak sepatu, nekara, dan bejana logam. Di antara keturunan Melayu Deutro yang masih hidup hingga sekarang, ada Melayu, Batak, Minang, Jawa, Bugis. Melayu Deutro merupakan salah satu nenek moyang bangsa Indonesia. Melayu Deutro di seluruh Indonesia berasal dari daerah Dongson di Vietnam Utara. Bagaimana Deutro mengirim orang Melayu ke Indonesia? Coffee And Tea For Shakespeare’s Lifetime Rute barat Melayu Deutro ke Indonesia adalah dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka, dan mencapai pulau-pulau sekitar 500 SM. Melayu Deutro juga dikenal sebagai Melayu Muda Deutero Melayu, sebagaimana disebutkan Kedatangan orang Deutro Melayu ke pulau-pulau tersebut menyebabkan perubahan penting dalam gaya hidup penduduk asli. Kelompok Melayu Deutro memperkenalkan cara bercocok tanam, beternak hewan seperti sapi, lembu, kuda, babi, dll. untuk konsumsi dan hewan kurban. Menurut ahli prasejarah Von Heine Geldern, budaya Dongson berasal dari Tongkin, yang kualitas tembaganya tinggi, seperti yang disebutkan dalam buku tersebut. Cara bercocok tanam bagi orang Melayu Deutro masih sangat sederhana yaitu dengan menanami hutan. Namun, pada saat itu, sistem ini dianggap sebagai kemajuan besar. Orang Melayu Deutro menebangi hutan untuk membajak tanah dan menciptakan usaha pengairan pertanian. Oleh karena itu, orang Melayu Deutro menginginkan tempat-tempat seperti Jawa dan pesisir Sumatera berfungsi seperti di tanah airnya. Terfo, Tenun Suku Sobey Papua Dari Daun Nipah Selain Dongson, komunitas Melayu tumbuh dari daerah Bacson-Hoabinh. Daerah ini juga berada di pesisir Vietnam, dekat Teluk Tongkin. Kedatangan orang-orang Melayu Deutro yang menetap dan bermukim menyebabkan sebagian penduduk asli menolak dan masuk ke tanah air atau pergi ke timur Indonesia saat ini. Sementara itu, banyak penduduk asli yang menerima pendatang dan tinggal bersama mereka. Dengan demikian, jalur barat Melayu Deutro dari Indonesia pergi dari Asia ke Thailand, Malaysia Barat Semenanjung Malaka, dan kemudian ke pulau-pulau. Simak baik-baik ya ers! – Soal dan jawaban dasar mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka buku pengantar kelas 4 161 halaman tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Pada kunci tanya jawab kelas 4 SD halaman 161 Kurikulum 4 SD 161 Indonesia Merdeka, anak-anak akan belajar tentang peta imigrasi nenek moyang mereka ke Indonesia. Inspiring Spirit Sultan Maulana Hasanuddin Banten Dalam Mewujudkan Masyarakat Sejahtera Setelah mengerjakan soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas Merdeka 4 SD halaman 161, anak-anak diharapkan mampu memahami asal-usul nenek moyangnya di tanah air. Baca juga PERTANYAAN KUNCI & JAWABAN MATEMATIKA KELAS 7 158 159 Banyak siswa di kelas yang mengandalkan grafik. Baca juga PERTANYAAN KUNCI & JAWABAN BAHASA INGGRIS KELAS 8 Halaman 137, Isikan semua detail pada tabel. Setelah membaca teks “Leluhur Kita” dan melihat gambar dengan cermat, beri tahu kami apa yang Anda pahami tentang asal usul nenek moyang kita. Mempelajari Identitas Dan Jati Diri Bangsa Melalui Sastra Teori ini dianggap memiliki bukti logis yang kuat dari ahli sejarah Austria, Robert Von Heine-Geldern. Menurutnya, sejak zaman Neolitik hingga Zaman Perunggu 2000 – 500 SM orang-orang purba dari wilayah Yunnan China Selatan telah bermigrasi ke Asia Selatan termasuk kepulauan. Geldern menamai pulau di Asia selatan ini sebagai Austria yang artinya pulau selatan. Austronesia mencakup kata Austro selatan dan Nesos pulau. Austria sendiri mencakup wilayah yang luas, termasuk pulau Malagasi atau Madagaskar di Selatan dan Pulau Paskah di Timur dan dari Taiwan di Utara hingga Selandia Baru di Selatan. Apa Perbedaan Bahasa Rusia Dan Bahasa Bahasa Slavia Lainnya? Teori Geldern terinspirasi dari penemuan banyak alat manusia purba berupa beliung persegi di seluruh Indonesia, antara lain Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Alat-alat kuno ini sama dengan alat-alat orang kuno di wilayah Asia lainnya seperti Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja, terutama di sekitar wilayah Yunnan. Teori Geldern diperkuat oleh penelitian Dr H Kern pada tahun 1899 yang menganalisis sekitar 113 bahasa daerah di Indonesia. Kern menyimpulkan bahwa semua bahasa daerah adalah turunan dari rumpun bahasa yang sama, yaitu bahasa Australia. Menurut Geldern, migrasi manusia purba dari Yunnan ke daratan hanya terjadi satu kali. Gelombang migrasi juga terjadi pada Zaman Perunggu 400-300 SM. Asal Usul Persebaran Nenek Moyang Di Indonesia Migran kuno ini juga membawa artefak tembaga lainnya seperti kapak sepatu dan tongkat kayu dari dataran Dong Son. Menurut sejarah, untuk menyeberangi lautan dari Asia Tenggara seperti Malaysia dan sekitarnya, nenek moyang bangsa Indonesia melakukannya secara berkelompok dan menggunakan alat transportasi berupa perahu. Perahu panggung adalah perahu dengan tiang kayu di kedua sisinya sebagai bangunan atas. Kapal ini digunakan untuk mengarungi lautan menuju pulau-pulau di Indonesia dan pulau-pulau Australia lainnya. Nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pelaut pemberani. Setelah melalui perjalanan yang penuh rintangan, nenek moyang bangsa Indonesia tiba di beberapa pulau di bagian utara. Mengenal 4 Teori Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Artikel ini telah tayang di dengan nama Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Halaman 161 Awal mula nenek moyang dan di dengan nama awal mula nenek moyang bangsa Indonesia sangat besar. Suatu bangsa memiliki suku, bahasa, ras, golongan dan agama tertentu. namun banyak orang yang tidak mengetahui tentang asal usul leluhur bangsa Indonesia itu sendiri. Kita sebagai orang yang benar tidak boleh melupakan sejarah dari mana asalnya dan mengapa kita ada di Indonesia. Padahal, kita perlu mengenal leluhur kita yang hidup sebelumnya, meski hanya melalui ilmu. Banyak teori yang bermunculan tentang dari mana sebenarnya nenek moyang bangsa Indonesia berasal. Sejarawan bekerja sama untuk menyajikan argumen mereka dan validitas pandangan mereka yang berbeda. Ada banyak teori yang menjelaskan asal usul nenek moyang orang Indonesia, seperti Nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Moh mendukung ide ini. Ali yang percaya bahwa Indonesia berasal dari Mongolia menyerbu rakyat dan bermigrasi ke selatan. Ada juga Geldern dan yang mendukung ide ini. Konsep dasar keduanya adalah Menurut teori ini, perpindahan penduduk dari Yunnan ke Laut Indonesia melalui 4 gelombang ada yang mengatakan 3 gelombang, yaitu; Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Teori ini mengatakan bahwa orang yang tinggal di pulau ini berasal dari Taiwan, bukan dari Cina Daratan. Harry Truman Simanjuntak mendukung gagasan ini. Menurut sistem bahasa, dijelaskan bahwa di antara semua bahasa suku-suku yang ada di pulau itu termasuk dalam rumpun yang sama, yaitu rumpun Australia. Akar dari semua bahasa yang digunakan nenek moyang penduduk pulau berasal dari keluarga Australia di Formosa atau yang dikenal dengan keluarga Taiwan. Selain itu, karena penelitian genetik dilakukan pada ribuan kromosom, mereka tidak menemukan pola genetik di wilayah China. Austronesia mengacu pada wilayah geografis yang penduduknya berbicara bahasa Australia. Wilayahnya meliputi Kepulauan Formosa, Kepulauan termasuk Filipina, Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Kepulauan Madagaskar. Secara harfiah, Austria berarti “Kepulauan di Selatan” dan berasal dari bahasa Latin austrÄlis yang berarti “selatan” dan bahasa Yunani nêsos jamak nesia yang berarti “pulau”. Jika bahasa Jawa di Suriname dimasukkan maka daerah itu juga termasuk daerah itu. Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa ada komunitas berbahasa Melayu di pesisir Sri Lanka. Salah satu cabang terbesarnya adalah cabang Sundik yang mewarisi bahasa Australia dengan jumlah penutur terbanyak, yaitu Jawa, Melayu dan Indonesia, Sunda, Madura, Aceh, Batak, dan Bali. Asal Usul Nenek Moyang Pribumi Asli Bangsa Indonesia Halaman 2 Rumpun bahasa Melayu-Polinesia adalah cabang utama dari rumpun bahasa Australia yang mencakup semua bahasa Australia yang digunakan di luar Taiwan dan memiliki total 351 juta penutur. Secara umum, bahasa Melayu-Polinesia MP dibagi menjadi dua kelompok, Melayu-Polinesia Barat dan Melayu-Polinesia Tengah Timur. Konsep Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J. Crawford mendukung teori ini. Teori ini didasarkan pada beberapa argumentasi, antara lain Berdasarkan hasil penelitian Gregorius Keraf Gorys Keraf tentang bahasa-bahasa penduduk pulau sebagaimana diuraikan dalam bukunya yang berjudul Comparative Linguistics Historia 1984 muncullah gagasan baru tentang asal usul bahasa-bahasa di Indonesia. Menurut Keraf, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari manapun, bukan pula pulau dari Daratan Asia Tenggara atau Semenanjung Malaka. Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup saat ini berasal dari Afrika. Dasar doktrin ini Soal And Kunci Jawaban Pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Hal 161, Nenek Moyang Peta asal usul nenek moyang bangsa indonesia, peta penyebaran nenek moyang bangsa indonesia, peta rute perjalanan nenek moyang bangsa indonesia, perjalanan nenek moyang bangsa indonesia, penyebaran nenek moyang bangsa indonesia, kepercayaan nenek moyang bangsa indonesia, asal nenek moyang bangsa indonesia, persebaran nenek moyang bangsa indonesia, peta perjalanan nenek moyang indonesia, foto nenek moyang bangsa indonesia, nenek moyang bangsa indonesia, peta nenek moyang indonesia
DariYunnan, nenek moyang kita bergerak menuju selatan memasuki daerah Indocina/ Vietnam dan terus bergerak menuju kepulauan di Nusantara (Indonesia). Bangsa Melanosoid/ras Negroid merupakan kelompok yang melakukan migrasi pada gelombang pertama. Proses migrasi ini kemudian diikuti oleh bangsa Mongoloid/ ras melayu. maaf kalo salah
- Dari penelusuran sejarah, diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China Selatan. Karena berbagai alasan, mereka kemudian bermigrasi ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Pada awalnya, mereka bergerak ke arah selatan memasuki Vietnam, dan terus melanjutkan petualangannya hingga mencapai Kepulauan moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang adalah bangsa Melayu. Proses kedatangan mereka dibagi ke dalam dua gelombang, yang pertama disebut Proto Melayu Melayu Tua. Sedangkan proses kedatangan nenek moyang Indonesia dalam gelombang kedua disebut Deutro Melayu Melayu Muda.Bangsa Proto Melayu terdesak ke arah timur setelah kedatangan bangsa Deutro Melayu. Baca juga Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Para Ahli Proto Melayu Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia pada sekitar 2000 SM dengan membawa kebudayaan Neolitikum, utamanya kapak lonjong dan kapak persegi. Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, kemudian masuk ke Sumatera, dan menyebar ke seluruh Indonesia. Sementara jalur timur melalui Kepulauan Filipina, kemudian masuk ke Sulawesi, dan menyebar ke seluruh Indonesia.
JalurMigrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia Dengan Peninggalan Kapak Lonjong Ditunjukan Dengan Tanda? - 27, 2022 November 4, 2021 by admin
Peta Jalur Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Persebaran Benda-benda Peninggalannya Ukuran Kertas 84,1 x 118,9 cm Ukuran Gambar 75 x 112 cm Skala sekitar i Jenis Kertas, Art Paper 120 gram , berlapis kain.. Pajak Tag undefined Deskripsi undefined Spesifikasi Kedatangan bangsa Proto Melayu terjadi dalam dua periode Pemahaman Materi Peta Jalur Migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia Spesifikasi Berat kg Panjang 0 cm Lebar 0 cm Tinggi 0 cm Kelas U Kondisi Barang Baru Pengiriman 0 hari You lot’re Reading a Free Preview Page three is not shown in this preview. Menemukan Jalur Migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia, Menurut hasil analisa para ahli Arkeologi, sebanarnya penduduk asli Indonesia merupakan manusia suatu ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras manusia ini pada awalnya mendiami wilayah Asia Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu menjadi daratan ketika zaman es atau periode glasial. Penduduk asli inilah yang disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. Adapun keturunan suku bangsa Vedda di Republic of indonesia contohnya adalah suku bangsa Lubu, Kubu, Talang Mamak di Pulau Sumatra dan Toala di Pulau Sulawesi. Ras lain yang datang kemudian menghuni kepulauan Republic of indonesia adalah manusia dari ras Proto Melayu Melayu Tua dan Deutro Melayu Melayu Muda. Ciri-ciri fisik mereka adalah rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Kedatangan bangsa Proto Melayu terjadi dalam dua periode Menemukan Jalur Migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia, kedatangan pertama meraka berasal dari daerah Yunnan China Selatan, melakukan perjalanan melalui jalur barat di wilayah Indochina, menuju ke daerah Semenanjung Malaya hingga masuk ke pulau Sumatera dan akhirnya menyebar ke kepulauan nusantara. Sedangkan periode kedatangan kedua terjadi melalui jalur timur yang bermula dari kepulauan Ryukyu Jepang yang dengan menggunakan Jalur laut menuju Taiwan, melewati Filipina hingga sampai ke kepulauan Sangir dan kemudian masuk Pulau Sulawesi dan menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara. foto/rmol Bangsa Proto Melayu contohnya adalah suku bangsa Mentawai, Suku Dayak dan Suku Toraja. Ras Deutro Melayu berasal dari Indochina utara. Ras ini masuk ke Indonesia melalui Semenanjung Malaya, masuk kedalam pulau Sumatera akhirnya menyebar ke hampir semua pulau yang ada di Indonesia. Saat ini diperkirakan bahwa sebagian besar penduduk Republic of indonesia merupakan keturunan dari bangsa Deutro Melayu. Masyarakat yang merupakan keturunan ras Deutro Melayu misalnya adalah suku Bangsa Melayu, Suku Minang, Suku Jawa, Suku Bugis, dan lain sebagainya. Ras Deutro Melayu berasal dari Indochina utara. Ras ini masuk ke Indonesia melalui Semenanjung Malaya, masuk kedalam pulau Sumatera akhirnya menyebar ke hampir semua pulau yang ada di Indonesia. Saat ini diperkirakan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia merupakan keturunan dari bangsa Deutro Melayu. Masyarakat yang merupakan keturunan ras Deutro Melayu misalnya adalah suku Bangsa Melayu, Suku Minang, Suku Jawa, Suku Bugis, dan lain sebagainya. Baca juga Aktivitas Ekonomi untuk Kesejahteraan dan Persatuan Bangsa Indonesia Pemahaman Materi Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang Nenek Moyang Bangsa Indonesia, silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetahuan Sosial, SMP/MTs, Kemdikbud, 2016, halaman 220-222, atau Ananda juga dapat melihat tayangan youtube tentang asal-usul nenek moyang Bangsa Republic of indonesia, melalui tautan/link https//world wide sebagai chanel milik Historic Indonesaia. Usai melakukan pendalaman materi tersebut selanjutnya jawablah pertanyaan dibawah ini. Peta Jalur Migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia foto/arief online Berdasarkan gambar peta tersebut, temukan jalur migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia Siapa saja yang dikatakan Nenek Moyang Bangsa Indonesia ? Bacalah referensi untuk menemukan daerah-daerah yang dilalaui Ras Proto Melayu dalam melakukan migrasi, kemudian tuliskan ! Bacalah referensi untuk menemukan daerah-daerah yang dilalaui Ras Deutro Melayu dalam melakukan migrasi, kemudian tuliskan ! Referensi MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-nineteen UNTUK JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Semester Genap Hak Cipta © 2020 pada Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nenek moyang bangsa Republic of indonesia meliputi beberapa bangsa dan ras, seperti Proto-Melayu, Deutero-Melayu, Weddoid, dan Papua Melanesoid. Pada peta di atas, garis-garis berwarna hitam tegas menunjukkan bahwa awal kedatangan nenek moyang Indonesia berasal dari daerah Yunan. Kemudian, garis-garis ini terbagi menjadi dua, yaitu ada yang mengarah ke Thailand dan ada pula yang mengarah ke Filipina. Garis ini-garis sesuai dengan proses kedatangan Proto-Melayu yang terbagi dua gelombang, yaitu jalur barat dan jalur timur. Melalui jalur barat, gelombang imigrasi datang dari Yunan menuju Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, dan Flores. Sedangkan melalui jalur timur, gelombang imigrasi datang Yunan melalui Vietnam, Taiwan, Filipina, Maluku, Halmahera, dan Papua. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Lihat Foto Narasi bertuliskan migrasi bangsa Austronesia, diperkirakan sebagai nenek moyang bangsa Republic of indonesia, Museum Bahari, Jakarta, Sabtu xxx/11/2019. – Hingga saat ini, asal-usul nenek moyang bangsa Republic of indonesia masih menjadi polemik di kalangan para ahli. Dari beberapa teori yang dijadikan acuan untuk merunut asal-usulnya, sebagian besar meyakini bahwa nenek moyang bangsa Republic of indonesia adalah bangsa pendatang. Proses yang menerangkan bahwa nenek moyang kita berasal dari luar Indonesia adalah migrasi. Migrasi nenek moyang bangsa Republic of indonesia ini tidak terjadi sekaligus, tetapi berlangsung dalam tiga gelombang dan melalui beberapa jalur. Berikut ini tahap perpindahan dan jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia. Migrasi manusia ke kepulauan Indonesia pertama kali berasal dari ras Negroid atau Melanesoid. Dari Yunnan di Cathay Selatan, bangsa berkulit hitam ini bergerak menuju ke selatan memasuki Vietnam dan akhirnya mencapai kepulauan Nusantara. Suku bangsa Melanesoid membawa kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan penduduk asli Indonesia saat itu. Kedatangan mereka juga sekaligus menandai dimulainya Zaman Mesolitikum batu tengah di Indonesia. Namun dalam perkembangannya, mereka terus terdesak ke arah timur oleh bangsa Melayu.
Darisana mereka mengarungi lautan menuju Taiwan, Filipina, Sangir, dan masuk ke Sulawesi. Sumber: Nurhadi dkk. 2009. Jelajah Cakrawala Sosial 1 Gambar 4.24. Jalur Migrasi melalui jalur barat kiri dan jalur timur kanan 222 Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak lonjong.
0% found this document useful 0 votes2K views4 pagesDescriptionJalur Migrasi Nenek Moyang Bangsa IndonesiaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views4 pagesJalur Migrasi Nenek Moyang Bangsa IndonesiaJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
bahwanenek moyang bangsa indonesia berasal dari yunan, cina selatan yang bermigrasi ke indonesia dalam dua gelombang, proto-melayu (pada 3000-500 sm) dan deutero-melayu (setelah 500 sm), diajarkan di sekolah baik kepada saya saat saya kelas 5 sd empat puluh tahun yang lalu (1975), maupun kepada anak bungsu saya saat dia kelas 1 sma dua tahun
Peta Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia – Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan ras. Namun, adakah yang tahu darimana nenek moyang bangsa Indonesia berasal? Tampaknya nenek moyang Indonesia telah dipelajari oleh para sejarawan dan antropolog. Berikut penjelasan lengkapnya. Peta Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia Dikutip dari buku Sejarah SMA/MA Indonesia’ karya Windriati, secara singkat ada 4 teori tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Peta Wilayah Kerajaan Sriwijaya Pada Masa Kejayaannya Teori pertama menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, Cina. Teori ini juga didukung oleh Muhammad Ali yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga mereka bergerak ke selatan. Selain itu, RH Geldern dan JHC Kern juga mendukung teori tersebut dengan bukti keberadaan kapak purba di kepulauan Indonesia yang mirip dengan kapak purba di Asia Tengah. Dengan demikian, disimpulkan bahwa penduduk Asia Tengah bermigrasi ke pulau Indonesia. Teori Nusantara menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia. Teori ini telah didukung oleh Mohammad Yamin, George Keraf dan Jay Crawford. Teori ini didasarkan pada beberapa argumentasi, antara lain bahwa bangsa Melayu adalah bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin tercapai jika tidak melalui proses evolusi kebudayaan sebelumnya. Mengenal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia Dalam teori ini dijelaskan bahwa orang Indonesia bukan berasal dari Cina daratan melainkan dari Taiwan. Teori ini didukung oleh Harry Truman dari Semantic. Dari segi linguistik dijelaskan bahwa semua bahasa yang digunakan, suku-suku yang ada di Nusantara termasuk dalam rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Keluarga ini dikenal sebagai keluarga Taiwan. Teori terakhir menunjukkan bahwa manusia modern yang hidup saat ini berasal dari Afrika. Teori dasar asal usul nenek moyang bangsa Indonesia didasarkan pada genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan laki-laki. Menurut Max Ingman, seorang ahli Amerika, manusia modern yang ada saat ini berasal dari Afrika 100-200 ribu tahun yang lalu. Menyebar dari Afrika ke Afrika. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Worksheet Sejarah lahirnya indonesia sejarah ras indonesia sejarah ras indonesia sejarah lahirnya bangsa indonesia berawal dari prinsip nusantara bahwa negara indonesia akan tetap menjadi negara kesatuan republik Indonesia agar menjadi negara yang sejahtera, menjadi negara saja. Dan rakyatnya akan menunaikan misi dan mensejahterakan sesuai visi UUD 1945, standar dasar pendidikan tinggi bagi seluruh warga negara menjadi tanggung jawab negara. Tidak ada perbedaan antara anak orang miskin dan anak orang kaya, semua warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk mengabdi kepada negara dan negara. Jangan jadikan ini alasan untuk membasmi korupsi di pendidikan dan membuatnya tidak terjangkau oleh massa, ke depan perlu ada sebanyak mungkin profesional di tingkat pascasarjana. Mampu mendapatkan lebih banyak peluang untuk menciptakan pekerjaan manufaktur dan ekspor. Email ashwinplgnbd 16 Juni 2020 1259 16 Juni 2020 1259 Diperbarui 11 Juni 2021 0741 10082 6 0 Tulisan ini diambil dengan opini-opini yang benar dari berbagai sumber terpercaya, tidak bermaksud untuk menggambarkan hasil dari proses sejarah yang panjang, diharapkan dapat mengimplementasikan fakta-fakta sejarah yang sebenarnya. Sebagian besar teori tentang kebudayaan prasejarah Indonesia yang biasanya berasal dari Barat menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tenggara Indocina/Yunani. Ini adalah argumen yang sangat lemah. Mereka dilaporkan datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar 5000 SM dan 2000 SM. Pertemuan Keempat Penduduk Dan Migrasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara. Mereka pindah ke pulau-pulau di Samudera Hindia, kemudian menyebar dari Madagaskar ke Filipina dan Melanesia, dimana mereka akhirnya tinggal bersama dan berbaur dengan masyarakat adat setempat. Disebut bapak bangsa Indonesia. Mari kita telaah teori ini dengan pendapat berbagai ahli. Salah satu pendukung terkemuka teori nenek moyang Indonesia adalah von Heine Geldern. Menurutnya, nenek moyang orang Indonesia yang telah melewati sebagian besar generasi hingga saat ini berasal dari benua Asia Yunani, Cina Selatan. Pendapat Geldern ini didukung oleh bukti adanya kesamaan sisa-sisa benda antara wilayah Yunani dan Indonesia. Item serupa termasuk kapak oval dan kapak persegi. Leluhur dari Yunani bermigrasi ke pulau Indonesia di bawah tekanan dari negara lain yang lebih kuat. Apalagi mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia datang dalam dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua Proto Melayu dan gelombang kedua disebut Melayu Muda Melayu Deutero. Beberapa mengklaim bahwa nenek moyang Indonesia hidup sejauh SM. Dengan kedatangan nenek moyang ini muncullah budaya Neolitik batu baru. Mereka dibagi menjadi dua cabang. Cabang pertama Proto-Malaysia adalah bangsa yang membawa kapak kelapa. Mereka dikenal sebagai ras Papua-Melanoid. Penyebarannya dari Yunani melalui Filipina, kemudian meluas ke Sulawesi Utara, Maluku dan sebagian sampai Papua. Juins Carlo’s Blog Sejarah Maluku Cabang keturunan Indonesia lainnya adalah dari kelompok proto-Melayu yang dikenal sebagai ras Austronesia. Nenek moyang orang Indonesia berasal dari Yunani melalui Malaya, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau lainnya. Dengan kedatangan para leluhur tersebut, lahirlah budaya persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, beberapa di antaranya bercampur dengan ras Austro-Melanoid. Sebagian dari mereka masih mampu mempertahankan budaya etnik aslinya. Nenek moyang orang Indonesia dari Malaysia Muda Deutro Melayu 500 SM. Nenek moyang ini berasal dari Dongsan di Vietnam utara, dengan budaya metalurgi. Budaya logam meliputi; Chandras, Nakaras, mutiara, berhala, dan bejana kuningan. Jalur penyebaran nenek moyang Indonesia kelompok ini dimulai dari daratan Asia dan berlanjut ke banyak tempat di Thailand, Malaysia Barat, dan Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selain itu, ras Papua-Melanoid, Austronesia dan ras Austro-Melanoid selebihnya berevolusi sehingga memunculkan berbagai kelompok etnis tersebut di seluruh pelosok Indonesia. Sultan Takdir Alishabana berpendapat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang nenek moyangnya adalah suku Melayu. Pendapat ini didasarkan pada dua rumpun bahasa yang memiliki kesamaan yang signifikan. Terjual Peta Pola Arah Angin Musim Dan Curah Hujan Di Indonesia Goris Krupf percaya bahwa Indonesia memiliki budaya yang lebih maju dibandingkan dengan budaya negara lain di sekitarnya. Artinya bangsa Indonesia adalah induk dari bangsa-bangsa lain di wilayah Austria, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Madagaskar, dan wilayah selatan Indochina. Yameen menentang keras semua pendapat yang dikemukakan para ahli di atas. Bahkan Prof. pesulap Yamin menentang semua teori yang mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sebenarnya berasal dari luar Indonesia. Mereka percaya bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia. Negara-negara lain di kawasan Asia juga berasal dari Indonesia. Rai Muhammad Yameen didukung oleh pernyataan tentang Blood and Breeden Inchiro, yang berarti bahwa wilayah dan tanah Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Untuk memperkuat pendapatnya, ia mencatat bahwa wilayah Indonesia memiliki fosil dan fosil yang lebih lengkap dibandingkan wilayah lain di Asia. Misalnya dengan ditemukannya manusia purba seperti Homo soloensis dan Homo wazakensis dari hasil fosil Pithecanthropus soloensis dan Wazakensis. Prof. Singkot Marzuki mengatakan nenek moyang bangsa Indonesia lahir dan berkerabat dengan dataran Sunda Austria. Hal itu berdasarkan penemuan terkait DNA fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Pendiri Negara Filipina Adalah Seorang Perantau Muslim Asli Indonesia Atas dasar itu, ia kemudian membantah pendapat van Hiengelderen yang menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunani. Menurut mereka, Homo erectus atau Phytacanthropus erectus yang ditemukan pada manusia purba kala itu tidak cocok dengan DNA manusia Indonesia saat ini. Menurutnya, mereka punah dan digantikan oleh ras manusia baru yang muncul dari Madagaskar, sekitar Afrika dan kemudian India. 1. Jika benar nenek moyang sebagian besar orang Indonesia berasal dari China Yunnan, apakah suku besar Indonesia di NKRI memiliki bahasa dan dialek serta tulisan yang sangat mirip dengan bahasa China? Suku bangsa utama penduduk Indonesia adalah Jawa, Sunda, Betawi, Badawi, Melayu, Achni, Guo, Batik, Mandeling, Manang Padang, Kumarang Palambang, Songkai, Semenda, Ambon, Bugis, Dayak, Kapuas, Blongan, Toraja, Mori, Bhutan, Goruntalo, Saskatchewan, Samoa, Simba, Madurai, Manado, Banjar, Tading, Bali, Dani, Ismat Papua. Selain itu, suku asli Indonesia lainnya tidak disebutkan. 2. Perhatikan bentuk mata dan warna kulit semua suku besar Indonesia pada poin 1 diatas, apakah mayoritas bermata gelap dan berkulit sangat pucat? Mata biasanya tidak berkaca-kaca dan warna kulit abu-abu dan coklat. 3. Perhatikan rata-rata rambut suku besar bangsa Indonesia, biasanya rambut lebar dan keriting serta rambut kuping lurus. Orang Cina biasanya memiliki rambut lurus. Lkpd Asal Usul Pesebaran Nenek Bangsa Moyang Indonesia 4. Fokus pada pola makan rata-rata suku besar di Indonesia, biasanya ikan, ayam, ayam dan sapi, kerbau dan kambing atau sejenisnya. Sangat sedikit orang makan Babi, Serangga, ULAT, ULAR, LIZARD MONITOR, TIKUS, KELELAWAR, MONYET dan ANJING, karena itu adalah makanan favorit orang Cina. Kesimpulan berikut dapat ditarik dari analisis keberadaan bahasa dan ucapan, tulisan serta bentuk mata dan rambut serta pola makan 1. Bangsa Indonesia berasal dari negara Indonesia, dalam wilayah negara Republik Indonesia. Namun, bangsa-bangsa lain di sekitar kawasan Asia berasal dari Indonesia. 2. Bangsa Indonesia adalah induk dari bangsa-bangsa lain di wilayah Austria, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Madagaskar, dan wilayah selatan Indochina. Jalur Barat Bangsa Deutro Melayu Ke Indonesia, Ini Wilayahnya 3. Nenek moyang orang Indonesia berkerabat dengan Austronesia dan bercampur baur, bangsa Melanesia tersebar di wilayah yang lebih luas, termasuk Malagasi atau Madagaskar, serta Dataran Sunda kuno dan daerah Dataran Sunda. 4. Tahapan migrasi manusia dari berbagai dataran di sekitar kawasan Asia yang terdapat di berbagai negara di dunia telah berlalu Mereka termasuk dan menerima ucapan, tulisan dan budaya dari suku-suku daerah Nenek moyang bangsa indonesia, peta jalur kedatangan nenek moyang bangsa indonesia, peta penyebaran nenek moyang bangsa indonesia, jalur kedatangan nenek moyang bangsa indonesia, peta perjalanan nenek moyang bangsa indonesia, peta nenek moyang, peta nenek moyang indonesia, peta persebaran nenek moyang bangsa indonesia, gambar peta nenek moyang, peta kedatangan nenek moyang, peta nenek moyang bangsa indonesia, peta kedatangan nenek moyang indonesia
Jawaban persebaran asal usul nenek moyang bangsa Indonesia salah satunya ialah didasarkan oleh keyakinan bahwa terjadi migrasi dari Yunan, Tiongkok bagian selatan, yaitu Proto Melayu yang melalui jalur Semanjung Malaya serta Filipina, kemudian Deutro Melayu yang sampai ke Indonesia dengan melalui Semenanjung Malaya.
Harry Widianto, kepala riset Balai Arkeologi Yogyakarta. Fernando Randy/Historia. Penutur Austronesia yang diyakini bermigrasi dari Taiwan bukan satu-satunya populasi ras Mongoloid yang pernah mendiami Nusantara. Ada kelompok lain yang diperkirakan lebih dulu bermigrasi ke Nusantara, bergerak dari Asia Daratan, melewati rute barat. Austronesia adalah istilah yang diberikan ahli linguistik untuk menyebut rumpun bahasa yang dituturkan oleh orang di Kepulauan Indo-Malaysia dan kawasan Oceania. Rumpun bahasa Austronesia terdiri dari bahasa dan digunakan oleh sekira 270 juta penutur. Sebelum masa kolonialisme Eropa, persebaran bahasa Austronesia mencapai lebih dari separuh belahan dunia. Penuturnya meliputi Madagaskar di ujung barat hingga Kepulauan Paskah di ujung timur Pasifik, serta dari Taiwan-Mikronesia di batas utara hingga Selandia Baru di batas selatan. Kepala riset Balai Arkeologi Yogyakarta, Harry Widianto, menjelaskan kawasan penutur bahasa Austronesia di Indonesia sangat luas. Indonesia berada di tengah kawasan sebaran. “Penghuninya melingkupi 60 persen lebih dari seluruh penutur Austronesia di dunia,” kata Harry. Mayoritas penutur bahasa Austronesia adalah orang-orang di Indonesia bagian barat. Sedangkan orang-orang di Indonesia timur hingga kini memakai bahasa non-Austronesia atau Bahasa Papua. Secara bahasa, warisan Austronesia ditandai dengan kata-kata yang mirip dalam bunyi dan makna. Beberapa kata, seperti bilangan satu sampai sepuluh di berbagai kawasan persebaran Austronesia, menunjukkan kekerabatan itu. Misalnya, dalam bahasa Jawa kuno, hitungan satu sampai sepuluh, yaitu sa, rwa, telu, pat, lima, nem, pitu, wwalu, sanga, sapuluh. Dalam bahasa Minangkabau, hitungan satu sampai sepuluh, yaitu ciek, duo, tigo, ampek, limo, anam, tujuah, salapan, sambilan, sapuluah. Dalam bahasa Bugis, hitungannya menjadi seddi, dua, tellu, eppa, lima, enneng, pitu, aruwa, asera, seppulo. Tak jauh beda dengan Tagalog, bahasa resmi di Filipina, yaitu isá, dalawa, tatló, ápat, lima, ánim, pitó, waló, siyám, sampû. Dua Cabang Migrasi Banyak ahli mengatakan bahwa persebaran rumpun bahasa Austronesia yang luas disebabkan proses perpindahan bangsa penutur rumpun bahasa itu ke luar dari daerah asalnya. Peter Bellwood, dosen arkeologi di School of Archaeology and Anthropology Australian National University, dalam Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia, mengajukan teori bahwa daerah asal bangsa Austronesia adalah Taiwan dan pantai Cina bagian selatan yang kemudian turun ke selatan melewati Filipina dan masuk ke Nusantara. Daerah itu menghasilkan bukti budaya khas Austronesia yang paling tua di Asia Tenggara. Seperti situs Hemudu di teluk Hangzou, Provinsi Zhejiang yang berumur tahun. Selanjutnya, pada tahun yang lalu, mereka menyebar ke berbagai bagian dunia. Mereka tiba di Nusantara paling tidak tahun yang lalu, sebelum mereka mencapai wilayah Pasifik pada tahun yang lalu. “Rute migrasi mereka itu yang diyakini teori Out of Taiwan, yang menyebut wilayah Cina bagian selatan, kemungkinan wilayah Fujian atau Zhejiang, adalah daerah asal mereka sebelum bermigrasi ke Taiwan,” kata Harry. Bangsa Austronesia banyak dikaitkan dengan dimulainya budaya Neolitik di Nusantara. Munculnya budaya ini dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah pendudukan manusia di wilayah itu karena membawa perubahan yang signifikan. Budaya khas ini ditandai oleh kehidupan masyarakat yang menetap, penjinakan tanaman dan hewan, peralatan batu yang dipoles, pembuatan tembikar, perhiasan, dan pemujaan leluhur. Semua itu diyakini dibawa para penutur Austronesia sembari mereka berdiaspora. Rupanya penutur Austronesia bukan satu-satunya yang dihubungkan dengan persebaran budaya Neolitik. Kemungkinan ini diungkap pula oleh Truman Simanjuntak, arkeolog senior di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, dalam “The Western Route Migration a Second Probable Neolithic Diffusion to Indonesia” termuat di New Perspectives in Southeast Asian and Pacific Prehistory. Herawati Supolo-Sudoyo, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Fernando Randy/Historia. Menurut Truman data baru dari berbagai disiplin ilmu mengungkapkan kemungkinan masuknya budaya Neolitik lain dari Asia Tenggara Daratan yang kemudian masuk ke Indonesia bagian barat. Ini nampak ketika melihat temuan di situs Gua Sireh di Sarawak, Malaysia Borneo, memiliki lebih banyak kesamaan dengan yang ada di Semenanjung Malaysia dan Thailand daripada yang tersebar melalui jalur Taiwan dan Filipina. Rute migrasi ini pun mencapai Indonesia barat lebih awal ketimbang migrasi rute timur oleh para penutur Austronesia. Mereka diperkirakan mulai bermigrasi ke Nusantara sekira tahun lalu. Pembawanya mungkin orang-orang yang berbahasa Austroasiatik, rumpun bahasa yang berbeda dengan Austronesia namun diduga tetap berasal dari satu rumpun yang sama. Truman menjelaskan, Austronesia dan Austroasiatik berasal dari bahasa Austrik yang dipakai di Yunan. Bahasa itu kemudian terpecah dan berkembang masing-masing. Bahasa Austroasiatik digunakan di sekitar Asia Tenggara Daratan. Adapun bahasa Austronesia digunakan di sekitar wilayah kepulauan, seperti Taiwan, Filipina, Pasifik, Madagaskar, hingga Pulau Paskah, sesuai persebarannya. Bedanya adalah produk budayanya. Austroasiatik dicirikan dengan tembikar berhias tali. Sedangkan Austronesia ditandai dengan gerabah berslip merah. Bukti Genetika Kemungkinan leluhur Nusantara datang lewat jalur barat itu dibuktikan secara genetika. Herawati Supolo-Sudoyo, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, menjelaskan adanya pembauran gen leluhur penutur Austronesia dengan penutur Austroasiatik yang menetap di Indonesia bagian barat. Misalnya, gen manusia Jawa membawa gen Austroasiatik dan Austronesia. Begitu pula manusia etnis Dayak dan manusia di Pulau Sumatra yang nampak pada etnis Batak Toba dan Batak Karo. Dua gen leluhur itu kian tak muncul semakin ke timur. Misalnya, penduduk Lembata dan Suku Lamaholot, Flores Timur, membawa genetika Papua Melanesia dengan persentase paling tinggi dan sedikit genetika bangsa penutur Austronesia. Lebih ke timur, misalnya penduduk di Pulau Alor, semakin kuat genetika Papuanya. Baca juga Fosil dan Lokasi Temuan Leluhur Manusia Indonesia “Latar belakang genetis itu bergradasi. Dari Indonesia, red. barat Austronesia yang dominan, lalu gen Papua dimulai dari NTT, Alor, dan seterusnya di Indonesia bagian timur, red.,” kata Herawati. Genetika juga membuktikan migrasi kelompok Austroasiatik ini terjadi lebih dulu dibandingkan migrasi Austronesia. Dari asalnya di Yunan, mereka tak pergi ke Taiwan tapi langsung ke selatan menuju Asia Tenggara Daratan, seperti Vietnam dan Kamboja, menyusuri Semenanjung Malaya hingga ke Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Dua kelompok sesama ras Mongoloid itu penutur Austronesia dan Austroasiatik kemudian berbaur di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Jika kini seluruh masyarakat akhirnya berbahasa Austronesia, itu karena penuturnya lebih bisa mempengaruhi penutur Austroasiatik kendati lebih dulu tiba di Nusantara.
Lunggudo mula ni Horja Asal Usul Bangsa Israel Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan nama Israel Old Ge Refrigerator Models Asal Mula Terjadinya Negara| Sejarah terbentuknya negara dimulai dari asal usul dan juga berbagai teori-teori terbentuknya negara dari berbagai pendapat ahli Perlu diketahui bahwa bakmi adalah jenis makanan yang
Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia – Indonesia adalah bangsa yang besar dengan berbagai macam suku, ras, agama, dan wilayahnya. Itulah sebabnya wajar jika bangsa Indonesia juga memiliki banyak kebudayaan. Termasuk kekayaan alam, kekayaan intelektual, dan kekayaan leluhurnya. Dri luas dan besarnya bangsa ini, apakah Grameds pernah berpikir tentang bagaimana teori asal usul nenek moyang Indonesia itu ada? Sebagai generasi bangsa kita tentu perlu mengetahui bagaimana sejarah teori asal usul nenek moyang Indonesia ini agar bisa belajar banyak hal tentang perkembangan corak hidup leluhur bangsa kita. Kita mungkin lebih popular dengan sejarah bangsa kita mulai dari penjajahan belanda sampai akhirnya masa sejarah kemerdekaan Negara Indonesia. Padahal, jauh sebelum menempati masa sejarah itu, kita juga memiliki sejarah bagaimana akhirnya kita memiliki beragam suku dan budaya di beberapa wilayah. Mulai dari Sabang sampai Merauke memiliki sejarah panjang hingga akhirnya masuk menjadi suku bangsa Indonesia. Ada beberapa teori asal usul nenek moyang Indonesia yang popular di kalangan para ahli, baik ahli atau pakar dari dalam negeri atau dari luar negeri. Berikut ini teori- teori asal usul nenek moyang Indonesia yang perlu Grameds ketahui Teori Asaal Usul Nenek Moyang Indonesia1. Teori Yunana. Proto Melayub. Deutero Melayuc. Melanesoid d. Bangsa PrimitifManusia Pleistosen PurbaSuku WedoidSuku Negroid2. Teori Nusantara3. Teori Out Of Africa4. Teori Out Of Taiwan Ada empat teori utama yang perlu Grameds ketahui tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia seperti berikut ini 1. Teori Yunan Teori Yunan ini mengungkapkan asal usul nenek moyang Indonesia berasal dari wilayah Tiongkok, tepatnya daerah Yunan. Nenek moyang bangsa Indonesia dipercaya telah meninggalkan wilayah Yunan di sekitar hulu sungai Salween dan Sungai Mekong dengan memiliki tanah yang subur. Diperkirakan karena bencana alam dan serangan suku bangsa lain maka mereka mulai bergerak untuk berpindah. Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki kebudayaan kelautan yang sangat baik, yakni sebagai penemu model asli perahu bercadik yang menjadi ciri khas kapal- kapal bangsa Indonesia saat itu. Penduduk Austronesia yang masih termasuk dalam wilayah kepulauan Nusantaraini kemudian menetap dan akhirnya disebut bangsa Melayu Indonesia. Orang- orang inilah yang menjadi nenek moyang langsung dari bangsa Indonesia sekarang. Para Ahli yang sepakat dengan teori ini antara lain Logon, Geldern, Kern, dan Foster. Dasar utama teori Yunan adalah ditemukannya kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki ciri khas yang sama dengan kapak tua di wilayah Asia Tenggara. Penemuan tersebut menandakan adanya proses migrasi manusia di wilayah Asia Tenggara ke kepulauan di Nusantara. Adanya migrasi manusia tersebut disebabkan karena faktor terdesak oleh bangsa yang lebih kuat. Berdasarkan peristiwa tersebut, teori Yunanan menendakan ada tiga glombang kedatangan tersebut, antara lain Proto Melayu, Deutro Melayu, dan Melanosoid. Hal yang mendasari teori Yunan berikutnya adalah ditemukannya kesamaan bahasa yang digunakan masyarakat di kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di kamboja, yakni bahasa Melayu Polinesia. Fenomena tersebut menandakan bahwa orang- orang Kamboja berasal dari Yunan dengan cara menyusuri Sungai Mekong. Arus migrasi atau perpindahan tersebut kemudian diteruskan saat sebagian mereka melanjutkan pergerakan tersebut sampai ke wilayah kepulauan di Nusantara. Jadi kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa Cham di Kamboja menandakan adanya hubungan dengan dataran Yunan. Teori Yunan juga didukung oleh ahli dalam negeri bernama Moh. Ali yang menyatakan bahwa teori asal-usul nenek moyang Indonesia adalah manusia yang berasal dari Yunan. Hal tersebut didasari oleh adanya dugaan perpindahan atau migrasi orang- orang di daerah Mongol ke selatan karena terdesak dengan bangsa- bangsa lain, terutama bangsa yang lebih kuat atau berkuasa. Tiga gelombang perpindahan atau migrasi dalam teori Yunan dijelaskan lebih detail seperti berikut ini a. Proto Melayu Proto Melayu atau Melayu Tua adalah orang- orang Austronesia yang berasal dari Asia yang pertama kali datang di kepulauan Nusantara sekitar tahun 1500 Proto Melayu ini memasuki wilayah nusantara dengan dua jalur, yakni jalur barat melalui Malaysia-Sumatera dan jalur timur melalui Filipina –Sulawesi. Bangsa Proto Melayu ini memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dibandingkan manusia purba tersebutnya adalah batu baru atau disebut juga zaman neolithikum yang pembuatan batunya sudah dihaluskan. Berdasarkan penelitian Van Heekeren di Kalumpang atau daerah Sumatera utara, telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong. Tradisi tersebut dibawa oleh orang-orang Autranesia yang datang dari arah Utara atau melalui Filipina dan Sulawesi. Perlu Grameds ketahui bahwa anak keturunan asli bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak dan Suku Toraja yang masuk dalam suku bangsa Indonesia. b. Deutero Melayu Bangsa Deutero Melayu atau Melayu Muda kemudian berhasil mendesak dan akhirnya berasimilasi dengan bangsa pendahulunya, yakni bangsa proto Melayu. Hal ini terjadi pada kurun waktu sekitar tahun 400-300 S, yakni gelombang kedua nenek moyang bangsa Indonesia datang ke wilayah Nusantara. Bangsa Melayu muda ini masuk ke Nusantara dengan jalur barat dengan menempuh rute dari Yunan lebih tepatnya Teluk Tonkin, Vietnam, semenanjung Malaysia, dan sampai akhirnya sampai di wilayah Nusantara. Bangsa ini telah memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa pendahulunya Proto Melayu karena sudah bisa menghasilkan barang-barang dari perunggu dan besi. Contohnya kapak corong, kapak serpatu, dan bentuk- bentuk nekara. Selain kebudayaan logam, bangsa ini juga sudah mulai mengembangkan kebudayaan megalithikum. Contohnya membuat menhir atau tugu batu, dan unden berundak. Keturunan bangsa Deutro melayu atau Melayu Muda ini adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis yang termasuk dalam suku bangsa Indonesia. c. Melanesoid Bangsa Melanesoid mulai hadir juga di sekitar wilayah Papua pada akhir zaman es SM. d. Bangsa Primitif Sebelum masuknya kelompok- kelompok bangsa melayu Proto Melayu dan Deutro Melayu di Nusantara, sebenarnya sudah ada kelompok manusia yang telah lebih dulu tinggal di wilayah ini. Kelompok tersebut termausk dalam bangsa primitive dengan budaya yang masih sangat sederhana. Berikut ini rincian penjelasan tentang bangsa primitif di Nusantara Manusia Pleistosen Purba Manusia purba saat itu selalu hidup nomaden, alias berpindah-pindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Begitu pula dengan kebudayaan yang mereka miliki sehingga corak hidup mereka tidak dapat diikuti kembali. Kecuali pada beberapa aspek saja, seperti teknologinya yang masih sangat sederhana atau disebut juga dengan istilah teknologi paleolitik. Suku Wedoid Sisa- sia kelompok dari suku Wedoid sampai saat ini sebenarnya masih ada, yakni suku Sakai di Siak dan suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Kelompok suku ini bertahan hidup dengan mengumpulkan hasil hutan dan berkebudayaan dengan sederhana. Itulah sebabnya suku Wedoid sulit menyesuaikan diri dengan masyarakat modern. Suku Negroid Di wilayah Indonesia sudah tidak ditemukan lagi dari sisa- sisa suku Negroid. Namun masih ada di pedalaman Malaysia dan Filipina dari keturunan suku Negroid ini. Suku yang masuk dalam suku ini adalah suku Semang di Semenanjung Malaysia dan Suku Negrito di Filipina. 2. Teori Nusantara Teori asal usul nenek moyang Indonesia berikutnya adalah teori Nusantara yang bisa dibilang sangat berbeda dengan teori Yunan. Teori ini menyebutkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia itu sendiri, yakni tidak melalui proses migrasi dari daerah manapun. Teori Nusantara ini didukung oleh para ahli, antara lain Gorys Keraf, J. Crawford, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Muhammad Yamin. Dasar utama teori Nusantara adalah berdasarkan pada bangsa Melayu yang merupakan bangsa dengan peradaban yang sudah tinggi. Anggapan tersebut didasari pada hipotesis bahwa bangsa Melayu telah melewati proses perkembangan budaya sebelumnya di wilayahnya. Jadi kesimpulannya, bangsa Melayu asli di Nusantara yang akhirnya tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa adanya perpindahan ke wilayah tersebut. Teori Nusantara juga didukung dengan penemuan adanya kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja karena sebuah kebetulan. Kemudian penemuan Homo Soloensis dan Homo Wajakensis di Pulau Jawa menjadi penanda bahwa keturunan bangsa Melayu memiliki kompetensi berasal dari Jawa. Berdasarkan perbedaan bahasa, hal tersebut terjadi karena bahasa bangsa Austronesia mengalami perkembangan di daerah Nusantara tersebut dengan bahasa yang telah berkembang di wilayah Asia tengah, yakni bahasa Indo-Eropa. 3. Teori Out Of Africa Teori Out Of Africa adalah teori asal usul nenek moyang Indonesia yang lebih berbeda dari versi teori- teori sebelumnya. Teori ini mengungkapkan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Afrika. Anggapan ini berdasarkan pada kajian ilmu genetika lewat penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Merek kemudian bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia yang sudah mendekati wilayah Nusantara. Teori ini kemudian mengungkapkan bahwa bangsa Afrika bermigrasi atau melakukan perpindahan menuju Asia Barat sekitar tahun yang lalu. Pada sekitar tahun itu bumi sedang memasuki akhir dari zaman glasial, yakni ketika permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk gletser. Pada masa itu memang memungkinkan manusia untuk menyebrangi lautan hanya dengan menggunakan perahu sederhana. Perpindahan bangsa afrika ke Asia kemudian terpecah menjadi beberapa kelompok. Ada kelompok yang tinggal sementara di bagian wilayah Timur Tengah atau Asia Barat Daya da nada kelompok lain yang bermigrasi dengan menyusuri Pantai Smeenanjung Arab menuju India, Ais Timur, Australia, termasuk Indonesia. Fenomena tersebut diperkuat dengan penemuan fosil laki- kali di bagian wilayah Lake Mungo. Selain itu ada dua jalur yang diperkirakan menjadi wilayah yang ditempuh oleh bangsa Afrika di masa itu, yakni jalur untuk menuju Lembah Sunga Nil. Wilayah tersebut melintasi Semenanjung Sinai kemudian ke bagian utara melewati Arab Levant dan jalur yang juga melewati Laut merah. 4. Teori Out Of Taiwan Teori asal usul nenek moyang Indonesia ini hampir serupa dengan teori sebelumnya. Teori Out Of Taiwan mengungkapkan bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah berasal dari kepulauan Famosa atau wilayah Taiwan. Teori ini rupanya didukung oleh ahli bernama Harry Truman Simanjuntak yang mendasari atas argument pada teori ini. Dasar utama dari teori Out Of Taiwan yang pertama adalah tidak adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia bangsa Indonesia dengan manusia dari bangsa Tiongkok. Masih berdasarkan teori ini, bahasa yang digunakan dan berkembang di nusantara adalah bahasa yang masuk dalam rumpun bahasa Austranesia. Bahasa rumpun Austronesia ini digunakan oleh para leluhur bangsa Indonesia, terutama yang menetap di Pulau Formosa. Jadi dari segi bahasa sudah jelas bahwa orang-orang nusantara mengadopsi budaya Autranesia dan mengembangkannnya hingga menjadi bangsa Indonesia seperti saat ini. Nah, itulah penjelasan tentang teori asal-usul nenek moyang Indonesia. Apakah ada teori yang Grameds yakini menjadi teori asal usul bangsa kita? Anggapan teori tersebut tentu berdasarkan data, bukti, dan penelitian- penelitian yang sangat banyak. Hal ini menandakan bahwa untuk belajar sejarah kita membutuhkan banyak referensi agar menemukan kepingan-kepingan jawaban. Jika Grameds tertarik mempelajari sejarah tentang teori asal-usul nenek moyang Indonesia atau sejarah bangsa lainnya, maka bisa kunjungi koleksi Gramedia di Grameds juga bisa menemukan referensi buku untuk pelajaran sejarah di sekolah, mulai dari bangku sekolah dasar, SMP, SMA SMK dan sederajat, sampai buku perspektif yang lebih luas. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia tentang sejarah bangsa Indonesia yang bisa Grameds baca Selamat Belajar. SahabatTanpabatas. REKOMENDASI BUKU TENTANG “TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG INDONESIA DAN SEJARAH INDONESIA” Sejarah Umat Manusia karya Hendrik Van Loon terbit pertama kali pada tahun 1921, dan kemudian menerima penghargaan John Newberry pada tahun 1922. Buku ini sudah dimutakhirkan isinya sampai pada ke era sosial media oleh Robert Sullivan yang merupakan seorang penulis sejarah. Itulah sebabnya buku ini menjadi sebuah buku sejarah manusia terlengkap dari sisi linimasa, selain itu juga tetap sederhana dan menyenangkan untuk dibaca semua orang dan usia meskipun berbau sejarah yang kental dengan deskripsi dan kisah. Jika Grameds pernah melihat foto gadis- gadis Bali tempo dulu yang bertelanjang dada di masa pra kemerdekaan, kita mungkin akan berpikir “Mungkinkah Ken Dedes sang Ratu Singhasari dari kerajaan bercorak Hindu juga bertelanjang dada, bahkan di hadapan rakyat- rakyatnya”. Lebih lanjut akan muncul banya pertanyaan, seperti Apakah terjadinya pemberontakan yang telah dicanangkan oleh Pangeran Diponegoro sampai memicu Perang Jawa merupakan dalih untuk memahkotai diri lepas dari takhta kerajaan Mataram? Apakah benar bahwa letusan Tambora itu pernah menyapu peradaban bercorak kesultanan Islam hingga tidak berbekas sama sekali? Benarkah akar pemikiran Bung Karno adalah ajaran teosofi Tarekat Mason yang diperolehnya dari sang ayah? “Sejarah Nusantara Yang Disembunyikan” adalah buku yang berisi fragmen- fragmen sejarah yang telah berhasil ditemukan, baik itu karena sengaja disembunyikan atau tersembunyi belum ada penelitian yang mengungkap hal tersebut. Buku ini kemudian terbagi menjadi empat periode, yakni masa Hindu-Buddha, masa Islam, masa Kolonial, dan masa Pasca-Kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada hakikatnya tidak ada kebenaran yang hakiki, melainkan kebenaran hakiki hanya ada di langit. Begitu pula dengan kebenaran sejarah karena pada dasarnya, sejarah adalah diskontinu, seperti kata Foucault. Bayangkan saja bahwa uang yang dipakai oleh orang Medan berbeda dengan yang digunakan oleh orang Surabaya? Bagaimana jika itu terjadi di banyak daerah di Indonesia? Sejarah mencatat, perbedaan itu pernah terjadi di Indonesia, yakni ketika peredaran Oeang Republik Indonesia mengalami gangguan. Saat itu, pemerintah mengeluarkan uang daerah yang berlaku sementara, yang kemudian disebut sebagai Oeang Republik Indonesia Daerah. ORIDA Oeang Republik Indonesia Daerah 1947–1949 merupakan buku yang tak hanya menjadi referensi bagi para penggiat numismatika, tetapi juga membingkai warisan sejarah Indonesia. Dengan menampilkan kisah yang melatarbelakangi masing-masing uang daerah, foto, dan penjelasannya, buku ini berhasil memotret bagaimana Republik ini berusaha mempertahankan kedaulatannya di masa-masa awal kemerdekaan. Buku ini jelas akan menjadi pijakan dan panduan penting bagi setiap anak bangsa untuk memahami sejarah Indonesia melalui koleksi mata uang yang beredar pada zamannya. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
ItulahPenejelasan dari Pertanyaan Jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dengan peninggalan kapak lonjong ditunjukan dengan tanda? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Sek bebas, Ketergantungan obat narkoba, menurunya tingkat kesehatan merupakan pengertian? lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya. Apabila masih ada pertanyaan lain kalian juga bisa
Yuk, kita bahas lebih jauh tentang sejarah asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia! Penasaran, kan? Baca artikel Sejarah kelas 10 ini sampai selesai, ya! — Kamu pasti sudah tahu dong kalau bangsa Indonesia dihuni oleh banyak orang dari berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda? Lalu, penasaran nggak, sih, perbedaan ini berasal dari nenek moyang yang berbeda juga, atau ternyata dari satu nenek moyang yang sama? Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia memang selalu menarik untuk dibahas. Banyak teori yang mengatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Tiongkok, Melayu, bahkan Taiwan. Apakah benar seperti itu? Kita bahas lebih jauh, yuk! Teori Yunan Nah, teori yang pertama adalah teori Yunan, teori inilah yang paling banyak diketahui dan bahkan dipelajari di sekolah. Teori Yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Daerah ini terletak di sebelah Barat Daya Tiongkok dan berbatasan langsung dengan Myanmar, Laos, serta Vietnam. Duluuu banget, seorang sejarawan yang juga seorang arkeolog asal Austria, Robert Barron von Heine 1885-1968, pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik. Beliau menyimpulkan bahwa pada masa neolitikum 2000 SM-200 SM, ada sebuah bangsa yang bermigrasi dalam beberapa gelombang dari Asia Utara menuju Asia Selatan. Migrasi tersebut membuat banyak manusia purba yang akhirnya mendiami pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar Afrika sampai dengan Pulau Paskah Chile. Selain ke Madagaskar dan Pulau Paskah, mereka juga mendiami Taiwan dan Selandia Baru. Hal inilah yang akhirnya mengilhami sebuah pemikiran bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Tapi, apa benar begitu? Sayangnya, teori Yunan ini masih sangat lemah dan kurang akurat, lho. Hal itu disebabkan karena teori ini cuma berdasar pada bukti-bukti kesamaan secara fisik, temuan benda-benda bersejarah yang mirip, serta kebudayaan megalitikum saja. Baca Juga Mengulas Olimpiade, Warisan Keren dari Peradaban Yunani Kuno Pendekatan Kebahasaan Karena teori Yunan nggak cukup kuat, para ahli pun melakukan penelitian dengan pendekatan lainnya. Teori lain mengenai asal-usul bangsa Indonesia bisa dilihat dengan pendekatan kebahasaan atau linguistik. Berdasarkan pendekatan kebahasaan, keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia diketahui berasal dari rumpun Austronesia. Nah, akar dari rumpun Austronesia sendiri pada awalnya berasal dari Kepulauan Formosa Taiwan yang sudah berkembang sejak enam ribu tahun yang lalu. Tunggu.. Tunggu.. Terus apa hubungannya, ya? Gini. Pada dasarnya, pendekatan kebahasaan ini menyatakan bahwa asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Karena keseluruhan bahasa di Indonesia berasal dari Austronesia yang berkembang di Taiwan, nenek moyang bangsa Indonesia pun kemungkinan besar berasal dari asal-usul yang sama dengan bahasanya itu. Baca Juga Ini Dia Macam-Macam Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia! Dari Taiwan, bangsa Austronesia kemudian melakukan migrasi, menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar, hingga ke pulau-pulau kecil di wilayah Pasifik. Pendekatan kebahasaan pun melahirkan sebuah teori yang dikenal sebagai “Out of Taiwan”, teori yang menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Taiwan. Pendekatan Genetika Nah, kita sampai pada bagian yang seru, nih! Karena belum cukup dengan pendekatan kebahasaan saja, para ahli juga menggunakan pendekatan genetika. Waduh, apa lagi itu? Pendekatan genetika adalah penelusuran asal-usul manusia berdasarkan dengan penelitian kromosom maupun DNA-nya. Dari hasil penelitian tahun 2018 terhadap orang Indonesia dari 35 etnis berbeda, terungkap bahwa orang-orang Indonesia memang memiliki kecocokan genetika dengan bangsa Austronesia. Teori “Out of Taiwan” pun lebih kuat karena disertai bukti-bukti berupa kecocokan genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom manusia modern tersebut. Nah, dengan menggunakan pendekatan kebahasaan dan genetika tadi, maka asal-usul bangsa Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, melainkan berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami Taiwan. Baca Juga Memahami Konsep Kehidupan Manusia dalam Ruang dan Waktu Berdasarkan teori “Out of Taiwan”, migrasi leluhur dari Taiwan tiba lebih dulu di Filipina bagian Utara sekitar tahun 4500 hingga 3000 SM. Migrasi tersebut terjadi diduga bertujuan untuk memisahkan diri, mencari wilayah baru di Selatan. Selanjutnya, sekitar tahun 3500 hingga 2000 SM, manusia purba yang mendiami Filipina melakukan migrasi lagi dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Kemudian terus menyebar ke Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, Papua bagian Barat, Oseania, hingga mencapai Melanesia di Pasifik. Gimana, sudah tahu dong dari mana asal-usul bangsa Indonesia? Walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, ternyata kita memang dari satu nenek moyang yang sama. Jangan sampai kita sekarang malah terpecah-belah, ya! Kalau kamu masih mau belajar lebih jauh tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, coba langganan ruangbelajar deh, penjelasan dengan video yang menarik akan membuatmu lebih mudah mengerti. Artikel ini telah diperbarui pada 7 Oktober 2022.
cJSG.